Ronaindonesia.id ;Mungkin sebagian besar generasi muda saat ini belum begitu familiar dengan merek motor Kanzen Racing Team (KRT). Namun, ada kisah menarik di balik perjalanan merek ini dalam dunia balap motor road race di Indonesia, terutama dengan motor andalannya, Kanzen Taurus.
Kanzen adalah salah satu merek motor asli Indonesia yang muncul pada era tahun 2000-an. Merek ini tidak hanya berfokus pada penjualan motor, tetapi juga berani tampil di ajang balap road race bergengsi di tanah air.
Salah satu momen bersejarah yang patut dikenang adalah penampilan gemilang Kanzen Taurus dengan spesifikasi tahun 2007 yang turut serta dalam ajang kejuaraan nasional MotoPrix (MP) dan IndoPrix (IP) secara bersamaan. Bahkan, mereka tidak gentar berkompetisi di Region 2 (Jawa), yang sering disebut sebagai “region neraka” karena persaingan sengit di sana.
Persiapan yang dilakukan oleh Kanzen Racing Team dalam menghadapi persaingan tingkat tinggi tersebut sungguh luar biasa. Mereka bahkan menjalin kolaborasi dengan Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) untuk mengembangkan performa motor mereka.
Salah satu aspek yang menjadi perhatian utama adalah kruk-as motor. Pasalnya, putaran mesin motor road race pada masa itu mencapai sekitar 14.000 rpm, setara dengan putaran mesin yang digunakan dalam balap Formula 1 dan MotoGP. Risiko kerusakan mesin menjadi ancaman serius.
Adriansyah, yang menjabat sebagai kepala mekanik Kanzen Racing Team, menjelaskan bahwa mereka melakukan uji coba beban pada kruk-as dengan menggunakan alat tekanan yang disediakan oleh kampus ISTN.
Hal ini mencerminkan komitmen mereka untuk memastikan bahwa motor mereka siap menghadapi tekanan dan kecepatan dalam kompetisi. Meskipun banyak yang meragukan daya tahan mesin Kanzen, tim ini terus berupaya keras untuk bersaing dengan merek-merek motor besar seperti Yamaha Jupiter Z dan Suzuki Shogun pada masa itu.