Ronaindonesia.id – Menilik kesuksesan tim Pramac Ducati di MotoGP musim ini (saat ini tim Pramac memimpin klasemen tim, mengalahkan Lenovo), Franco Morbidelli tentu tak sabar menatap tahun 2024. Di saat yang sama, dia juga menegaskan masih ingin meraih hasil bagus bersama Yamaha.
“Antisipasinya cukup besar ketika saya menyadari bahwa saya akan mengendarai Ducati. Kemudian melihat tim masa depanku menang dan menjadi tim teratas di klasemen, tentu membuat saya sangat bahagia. Namun saya harus mengesampingkan hal itu dan tetap fokus pada situasi saat ini. Karena saya masih ingin meraih hasil bagus,” jelas runner-up MotoGP 2020 yang memimpikan perpisahan yang layak dengan Yamaha.
Franco Morbidelli : Calon Timku Menang, Aku Ikut Bahagia
Dengan pengecualian dua kali finis di posisi ke-4 di Termas de Rio Hondo (dalam kondisi cengkeraman khusus), Franco Morbidelli sangat sedikit menorehkan hasil bagus di musim kedua sekaligus terakhirnya sebagai pembalap pabrikan Yamaha. Saat ini, rider berusia 28 tahun itu hanya berada di peringkat 13 di Kejuaraan Dunia.
Namun demikian, selama tur intensif ke luar Eropa pembalap murid VR46 Riders Academy itu juga menekankan, “Saya merasa luar biasa, saya menyukai balap dan saya suka bepergian serta menemukan budaya lain, tempat baru, dan orang-orang baru. Aku menyukainya!”
Prospek pindah ke tim Prima Pramac Racing yang saat ini menjadi pemimpin klasemen tim, juga turut berkontribusi terhadap sikap positifnya. Selain itu calon rekan setim Morbidelli, Jorge Martin kini sedang mengincar gelar dunia pembalap dengan Desmosedici GP23 terbaru dan bahkan akhirnya Johann Zarco menang di kelas premier di Phillip Island setelah penantian panjang. Total, pabrikan asal Borgo Panigale itu memenangi 14 dari 17 balapan musim ini.
“Akan luar biasa bisa naik podium bersama tim ini dan dengan motor ini. Saya tahu hal itu mungkin terjadi jika kita memanfaatkan peluang yang ada. Kami melihat Fabio sangat pandai memanfaatkan peluang yang diberikan kepadanya di India dan Mandalika. Penting untuk memanfaatkan peluang yang kami dapatkan. Kita tidak terlalu jauh,” kata Morbidelli, mengacu pada dua kali finis di posisi ke-3 rekan setimnya Fabio Quartararo dengan Yamaha M1.
Morbidelli kembali menegaskan bahwa dirinya tak terpaut jauh dengan performa rekan setimnya itu yang disebut-sebut saat Quartararo naik podium. Masalahnya pembalap Italia itu selalu melewatkan Q2 dan itu diputuskan pada akhir pekan. “Kami memerlukan langkah lain dan harus berusaha menyatukan semuanya dan melakukan pekerjaan dengan baik,” pungkas Franky.